Rabu, 13 Juli 2011

ide gue

 …setelah apa yang aku lalui, apa yang aku lihat, apa yang aku dengar, dan hal-hal yang mengajariku, aku semakin mengerti untuk melangkah ke depan. Sebagai pemuda yang memiliki masa depan yang lebih panjang dan pemikiran yang masih asli, tidak sepantasnya kita hanya berbicara tentang cinta dan patah hati. Tidak seharusnya kita mengenyangkan perut sendiri tanpa peduli kepada yang jarang menikmati rejeki. Sekarang dengan semakin tua dan lapuknya ingatan kita pada hakikat sumpah pemuda, kita harusnya mulai kembali bergerak, membuat sumpah pemuda yang baru. Sumpah yang akan memekikkan perang kepada ketidak adilan dan kemunafikkan. Sumpah yang akan mengoreksi cela-cela para pemimpin. Sumpah yang akan menjadikan negeri ini lebih baik dan makmur. Atas nama rakyat yang kian melarat, sebagai pemuda kita harusnya malu jika mimpi-mimpi kita hanyalah untuk keegoisan diri. Lihat sekitar, tatap mata mereka, rasakan derita yang telah mengendap bertahun-tahun. Kepada para pemuda, kita tak perlu menjadi siapa-siapa, kita tak perlu rigid mempertahankan pendapat, kita tak perlu berteriak kencang. Yang kita perlukan menyatukan kekuatan dan pikiran. Demi rakyat, sejenak letakkan keegoisan, karena setelah ketidak adilan dan kemunafikkan digulingkan, kita akan sepuas-puasnya mengejar mimpi tanpa memecah konsentrasi.

0 komentar:

Posting Komentar

prev next