Rabu, 13 Juli 2011

HINGAR BINGAR SEMANGAT

Burung elang yang kulihat tadi terbangnya begitu tinggi
Aku tak khawatir pada diriku
Karena esok aku akan terbang menyentuh rembulan
Ya... setelah sekian lama si punguk buruk rupa ini merindunya
Batu karang yang kulihat tadi begitu kuat bertahan menghadang terjangan ombak
Tapi aku juga tak khawatir pada diriku
Karena esok hari akan ku lawan sang ombak kasar itu
Berjalan menuju tengah lautan
Dan jika mampu akan aku sentuh setiap ujungnya
Akan aku sapa setiap tepiannya
Ya…aku mampu,
Setelah sekian lama hanya mengisi cangkir setengah kosong setengah isi
Dengan mimpi abu-abu yang tak berarti
Aku ingin tertawa sekeras-kerasnya jika sedih menguasa hati
Aku ingin menampari air mata ketika pilu ini memenuhi sudut-sudut hati
Hingga rasa minor itu tak berminat lagi bertamu dihati
Dan jika kalian mau mendengarku
Aku ingin berdiri di puncak gunung semeru
Aku ingin tegakkan badan ringkih ini
Lalu meneriaki dinginnya udara dengan semua luapan-luapan mimpi
Aku ingin berdiri di tengah gurun sahara
Menghadang kencangnya angin yang menghalangi gerak mimpi
Menghajar mendung yang menggelayuti sendi-sendi landasan mimpi
Menusuk udara dingin yang menghadirkan rasa sepi
yang mengurung mimpi tak kunjung pergi berkelana
Dan aku ingin menantang hujan badai berkawan halilintar
Menaklukkannya untuk mengejar mimpi
Ya… hujan badai takkan pernah surutkan nyali
Hari ini hujan badai, esok apa lagi?
Silahkan menguji
Akan tetap aku hadapi
Walau mati adalah kesepakatan terakhir untuk memeluk mimpi

0 komentar:

Posting Komentar

prev next